perjalanan kecil: cicalengka
Thursday, 20 April 2017 - 0 comments (+)
dua minggu silam perjalanan besar, kelompok ibex pergi ke cicalengka, menjalani perjalanan kecil kami yang ketiga dan terakhir...

kamis itu, kami berkumpul di stasiun kiaracondong. matahari belum terbit, kota Bandung masih mengantuk, pagi masih buta (?). ibex berkumpul membentuk lingkaran, menahan kantuk dan dingin udara pagi.

pukul 6, waktu kumpul yang telah ditentukan. separuh kelas belum datang. yang sudah datang, berwajah lemas. ngantuk!

kami akhirnya mulai berkegiatan setengah jam kemudian, ngegabut dulu di sekitar stasiun. kami mengunjungi kantor prt, pasar, dan kantor polisi. seperti warm up untuk nanti, mungkin? yang jelas, semuanya masih lemas.

hujan turun terus semenjak kami tiba. sepatu kami basah (untung aku pakai sendal gunung), jas hujan, payung, dan raincover keluar semua.

beres ngegabut, kami kumpul kembali di stasiun, kali ini, di pintu masuk yang berbeda. kami membeli tiket, melengkapi catatan, dan melipat kembali peralatan perlindungan dari hujan. kereta datang tidak lama kemudian, kami pun masuk dan mencari tempat duduk.

setiap kelompok duduk terpisah dari yang lain. kelompokku (fey, tyo & ozan), duduk bersama seorang perempuan di booth yang paling kosong. ia turun di stasiun berikutnya, dan tas kita bisa lebih lega dipindah. tas-tas besar yang padat dengan perlengkapan.

kami ngemil sepanjang jalan. makan pringles, pura-pura jadi bebek. ketawa-ketawa dan foto-foto. energi sudah mulai muncul!

'stasiun cicalengka.' , begitu pengumumannya. kami turun, dengan tas-tas besar dan semangat baru.

ada banyak kejadian di cicalengka. kami bertemu orgil (yang ngambilin barang-barang niwa), tak sengaja bertemu cucu kartosuwiryo (pemimpin di/tii!) yang menjadi security terminal angkot, makan tahu bulat (yang punya tyo jatuh), dsb. tentunya, pengetahuan juga kami dapatkan. perjalanan kami asyik, dan juga menyiapkan kami untuk perjalanan besar, fisik maupun mental.

pukul 3 kami tiba kembali di sekolah, dengan rute biasa: kereta, lalu angkot. tapi kali ini kami tidak mencarter, melainkan ikut berdesakan bersama penumpang lain. aku agak kasihan kepada mereka, harus duduk dengan segerombolan anak-anak bau keringat dan tas-tas kami yang seukuran orang sendiri.

kesimpulan: asyik, capek, dan siap untuk perjalanan besar.


beningnrn
home
profile
index
instagram
art portfolio
+ follow